Monday, July 15, 2013

Latar Belakang Berdirinya Jemaat Ahmadiyah

Tokoh yang dijanjikan di dalam Alquran

"Huwallazii arsala rasulahuu bilhudaa wa diinilhaqqi, liyuzh-hirahuu alad-diini kullihi walaw karihal-musyrikuwn"
Dialah [Allah] yang mengirimkan Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia menyebabkannya menang atas semua agama, betapapun orang-orang musyrik tidak akan menyukai (As-Shaf:10).

Ayat ini mengisyaratkan pada kemenangan Islam atas seluruh agama lainnya. Dan kemenangan tsb. dipakukan dibawah bendera Tauhid. Sebab Tauhid lah yang dapat mempersatukan seluruh umat manusia. Dan Tauhid itu sendiri merupakan ruh Islam. Kesempurnaan Syariat Islam telah terjadi di masa dan di tangan Rasulullah saw. 14 abad yang silam. Namun kesempurnaan penyebaran Syariat Islam, seperti yang diisyaratkan oleh Allah Ta'ala dan Rasulullah saw., adalah pada masa dan di tangan tokoh yang dijanjikan sebagai Masih Mau'ud dan Imam Mahdi
"Huwallazii ba'atsa fil-ummiyyina rasulanm-minhum yatluw alaiihim aayaatihii wayuzakkiihim wayu'allimuhumul-kitaaba wal-hikmah, wain kaanuw min-qoblu lafii dholalinm-mubiin. Wa'aakhoriina minhum lammaa yalhaqquw bihim wahuwal-aziizul hakiim"


Dialah [Allah] yang telah mengutus di tengah-tengah bangsa yang buta huruf seorang rasul dari antara mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata. Dan Dia akan membangkitkannya di tengah-tengah suatu golongan lain dari antara mereka, yang belum pernah bergabung dengan mereka. Dan, Dia-lah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Al-Jumu'ah:3-4).

Ayat ini mengisyaratkan pada kebangkitan rohaniah Rasulullah saw. (the second spiritual advent) dalam wujud seseorang yang menyatu sepenuhnya dengan beliau dan merupakan cerminan rohaniah atau bayangan kamil Rasulullah saw., namun belum pernah tergabung dalam para pengikut semasa beliau hidup. Isyarat di dalam ayat ini dan di dalam hadis Nabi saw. yang termasyhur tertuju kepada pengutusan Rasulullah saw. sendiri untuk kedua kali dalam wujud Masih Mau'ud di akhir zaman.


Prolog

Jemaat Ahmadiyah adalah suatu gerakan dalam Islam yang didirikan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as. pada tahun 1889, atas perintah Allah Ta'ala. Ahmadiyah bukanlah suatu agama. Agamanya adalah ISLAM. Jemaat Ahmadiyah menjunjung tinggi Kalimah Syahadat "Laa ilaha Illallah, Muhammadur-rasulullah". Jemaat Ahmadiyah bersaksi bahwasanya tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu adalah rasul Allah.
Jemaat Ahmadiyah menjunjung tinggi kitab suci Al-Quran sebagai Kitab Syariat terakhir yang paling sempurna, hingga kiamat.

Jemaat Ahmadiyah menjunjung tinggi Sayyidina Muhammad Mustafa Rasulullah shallallahu alaihi wa'aalihi wassallam sebagai Khataman-nabiyyiyn yang merupakan penghulu dari sekalian nabi dan nabi yang paling mulia. Beliau adalah nabi pembawa syariat terakhir. Penutup pintu kenabian tasyri'i. Tidak ada lagi nabi pembawa syariat baru sesudah Rasulullah saw..
Nama Ahmadiyah berasal dari nama sifat Rasulullah saw. -- Ahmad (yang terpuji). Yakni yang menggambarkan suatu keindahan/kelembutan. Zaman sekarang ini adalah zaman penyebar-luasan amanat yang diemban Rasulullah saw. dan merupakan zaman penyiaran sanjungan pujian terhadap Allah Ta'ala. Era penampakkan sifat Ahmadiyah Rasulullah saw.. (Da'watul Amir, M.Bashiruddin Mahmud Ahmad, edisi terj.Bhs.Indonesia, 1989,h.2)

Tujuan Jemaat Ahmadiyah adalah Yuhyiddiyna wayuqiymus-syariah. Menghidupkan kembali agama Islam, dan menegakkan kembali Syariat Qur'aniah.
Dalam arti yang lebih mendalam adalah untuk menghimbau ummat manusia kepada Allah Ta'ala dengan memperkenalkan mereka sosok sejati Rasulullah saw., dan menciptakan perdamaian serta persatuan antar berbagai kalangan manusia. Ahmadiyah berusaha menghapuskan segala kendala yang timbul karena perbedaan ras dan warna kulit sehingga umat manusia dapat bersatu dan mengupayakan perdamaian semesta.
Kami beriman bahwa Allah itu Mahaesa dan tidak mempunyai sekutu dalam zat-Nya maupun dalam sifat-sifat-Nya, dan tidak dilahirkan maupun melahirkan. Dia bebas dari segala jenis kekurangan dan kelemahan dan sempurna di dalam segala sifat-Nya. Dia mengabulkan doa-doa para hamba-Nya dan membantu mereka dalam memenuhi segala keperluan mereka. Nikmat-nikmat-Nya, baik secara materi ataupun rohani, tidak terbatas, dan tidak hanya dilimpahkan kepada suatu bangsa atau kaum tertentu. Jemaat Ahmadiyah menganggap sebagai kewajibannya untuk mengimbau umat manusia menerima Tauhid Ilahi, sebab, penerimaan Tauhid Ilahi dapat mewujudkan perdamaian dan persatuan diantara umat manusia.

Kami percaya bahwa semua agama besar pada awalnya mempunyai landasan kebenaran dan masih mengandung banyak nilai keindahan. Kami menolak dan menyangkal sikap yang menyatakan bahwa tidak ada agama selain agamanya sendiri yang mengandung suatu kebenaran atau nilai keindahan. Kendatipun demikian, kami menganggap sebagai kewajiban kami untuk mengumandangkan bahwasanya Islam mengandung tuntunan Samawi dengan bentuknya yang utuh dan sempurna guna membimbing umat manusia mencapai hubungan kedekatan dengan Allah Ta'ala.

Kami menjunjung tinggi kebebasan suara hati lebih dari segala kemerdekaan dan sebagai hak-hidup setiap makhluk manusia. Kami memandang tidak ada dosa yang begitu keji seperti tindakan paksa atau kekerasan dalam urusan agama. Kami memandang haram untuk berperang atau memerangi pemerintah atau bangsa yang memberi kemerdekaan penuh kepada penyuaraan kata hati dan agama orang-orang yang menghuni wilayah-wilayahnya. Kami memandang orang-orang Islam yang mensahkan perang disebabkan perbedaan dalam urusan agama adalah sebagai kesalahan besar dalam memegang akidah yang sama-sekali tidak sesuai dengan jiwa agama Islam yang hakiki ini.
Kami menganggap sebagai kewajiban agama yang pokok untuk mentaati sepenuhnya undang-undang dan peraturan pemerintah tempat kami bernaung. Kami memandang pemberontakan dan pembangkangan terhadap pemerintah yang berkuasa sebagai sesuatu yang sama-sekali tidak dibenarkan dan bertentangan dengan ajaran Islam. Kami memegang prinsip ini dengan seteguh-teguhnya dimana pun kami berada.

Kami percaya bahwa janji Tuhan yang diberikan-Nya kepada umat manusia melalui semua agama besar mengenai turunnya seorang nabi di akhir zaman telah menjadi kenyataan di dalam diri Hz.Mirza Ghulam Ahmad as., pendiri Jemaat Ahmadiyah. Beliau adalah Almasih yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristen; Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam; dan Krishna yang dinanti-nantikan oleh umat Hindu. (Dikutip dari: Akidah Dan Tujuan Jemaat AhmadiyahSuvenir Peringatan Seabad Gerhana Bulan & Gerhana Matahari 1894-1994, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1994, h.46-47).


Read More at: Al-islam.org/Indonesia



0 comments: